07 December, 2008

untuk pelukis om frans nadjira

... bagaimana jika kudarahkan saja
kanvas ini? – ujar seorang pelukis pada
sang kolektor. aku susah sekali menggerakkan
tangan. walau untuk sekedar menarik garis – membentuk
sayap. atau sekedar lengkung meniru mata rajawali yang bijak

HUTAN MEMUAI – POHONAN TERPENGGAL JADI SANGKARSANGKAR ANTIK – TERGANTUNG DI PASAR – DI REAL ESTATE – DI SWALAYAN – DI HALAMAN PADANG GOLF – DI BARISAN ANGGUN KANTOR BANK – BUKU PELAJARAN BIOLOGI KEHILANGAN SEKIAN HALAMAN HABITATNYA – HUTAN MEMUAI – POHONAN TERPENGGAL

maka pelukis itu memotong kedua tangannya
mengucurkan darah di sekujur kanvas
di sebuah art shop sang kolektor mengganti sayapnya dengan
batre dan remote control
maka jadilah burung-burung yatim piatu di sepanjang
abad mendatang

nanoq da kansas

2 Comments:

  1. Kurniawan Yunianto said...
    yatim piatu
    ya .. yatimpiatu
    kita telah ditunggu

    pada akhirnya tanpa bapak dan ibu

    bravo !!
    jika njenengan sampai di semarang
    semoga berkenan menghubungiku
    ini alamat e-mail : kurniawanyunianto@gmail.com
    Unknown said...
    hendak kau darahkan juga puisimu?
    sayatkanlah ke langit. agar yang menetes itu serupa desember yang riwis dan jatuh di bawah lampu,..

Post a Comment