19 January, 2009
setelah nafasmu
: bau rempah yang diracik air mata
duniaku pun berhenti mengenang cintanya
sepertinya kampung kita telah digusur dari
peta sembahyangmu. Maka surat-surat tak dapat
lagi dititipkan pada perjalanan daun gugur
yang dulu dikirim angin ke pipimu
aneh. Kesetiaan yang ditawarkan ibumu
lewat pelangi langit-langit bar & diskotik
belum juga mampu mengantarku pada titik
pemahaman tradisi kapstok swalayan, kilau
gelas softdrink atau nafas sepuluh butir
tablet penenang
dan begitulah
istiadat doa dalam peradaban naifku
masih saja meminang-minang aroma tanah
bau rempah yang diracik air mata
walau kampung kita digusur
dari peta keheningan
nanoq da kansas
nirmala bunga semesta (anak keduaku)
Kategori PUISI
4 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
aku suka
salam & senyum hangat selalu
indah kak..
Website:- https://www.cryptophonesupport.com/wallet/gdax/