29 August, 2008

dapatkah engkau jelaskan, manisku
kereta inikah yang terlalu cepat
bergerak? Merengkuh pulau demi pulau
menjaring seluruh mimpi bagai laba-laba
atau kotamu yang bergegas menghapus jejak?

lalu di manakah cinta kita, ais?

sungguh. Aku ingin sekali memberikannya
kepada sebagian nasib yang mengendap
di tangan mungil dan lunglai
para pejuang anak-anak bermata sendu
sepanjang halaman parkir, lantai dasar plaza
ruang tunggu stasiun sampai ke kedalaman
pelabuhan perak yang berkeringat
selalu

dapatkah genggaman tanganmu kupinjam?
sejenak saja bagi pencarianku yang naif
setelah reruntuhan masa silam kita
membelukar membentuk nganga jurang demi
jurang yang membelah wajah siang
wajah malam

atau rambutmu yang masih panjang
bolehkah kuminta selembar saja?
kujadikan jembatan menuju cakrawala

pulang kepada peradaban yang rendah hati



0 Comments:

Post a Comment